Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ini 4 Prediksi Isu Tren Keamanan Siber 2021, dari Data sampai Cloud Computing

Ini 4 Prediksi Isu Tren Keamanan Siber 2021, dari Data sampai Cloud Computing

Ini 4 Prediksi Isu Tren Keamanan Siber 2021, dari Data sampai Cloud Computing
Kondisi wabah sekarang ini jadi ujian untuk ketahanan digital. Dimulai dari peraturan untuk kerja di rumah, hingg kegiatan lain seperti belajar dan belanja juga dilaksanakan dari rumah dan secara online. Kondisi ini juga memaksakan beberapa orang untuk bersinggungan dengan teknologi.

"Kondisi itu peluang akan dirasa sampai sekian tahun di depan," papar Sean Duca, VP dan Regional Chief Security Officer Asia Pasifik dan Jepang Palo Alto Network pada acara online bertema "Perkiraan Keamanan Cyber 2021", Selasa (1/12/2020).

Disamping itu, Sean menjelaskan jika pandemi COVID-19 sekarang ini memaksakan organisasi dan pribadi untuk membahas kembali keamanan cyber mereka. Palo Alto Networks sebagai perusahaan keamanan cyber asal dari Amerika Serikat juga meramalkan empat rumor berkaitan keamanan cyber pada 2021.

1. Makin banyak data personal yang menyebar

Palo Alto meramalkan, data personal akan makin banyak menyebar di tahun 2021. Berdasar pengkajian yang sudah dilakukan, ini berdasar trend travelling pascapandemi. Ini karena saat beberapa orang lakukan perjalanan, beberapa negara tertentu akan minta untuk lakukan kontak tracing.

Kontak tracing yang sudah dilakukan akan membuat beberapa data harus dibagi, mulai dari nama, alamat individu, lokasi, sampai kisah contact orang yang lakukan perjalanan itu. Skala besar perjalanan yang sudah dilakukan tentu saja mempunyai potensi menebarkan data personal seorang.

Persoalan data privacy ini terus akan jadi pembicaraan, ditambah karena ada kekuatiran mengenai beberapa perusahaan teknologi yang tidak patuhi GDPR (General Data Protection Regulation) dan menyalahi pemakaian data personal punya seorang.

2. Persiapan untuk hadapi 5G

Konektivitas 5G sekarang ini sudah dipungut oleh beberapa negara, seperti Cina, Korea Selatan, Jepang, sampai Amerika Serikat. Pemakaian 5G ini juga mengakselerasi penyeluncuran jaringan besar di beberapa negara karena industri telekomunikasi akan berusaha untuk menyiapkan layanan baru untuk konsumen setia pribadi dan organisasi. Di tahun 2020-2025 diprediksikan teknologi 5G akan dipungut beragam bidang, seperti dermaga, lapangan terbang, sampai pusat-pusat logistik.

Bahkan juga menurut survey yang sudah dilakukan perusahaan piranti lunak telekomunikasi asal dari Amerika Serikat, Ciena, 31 % informan dari kelompok perusahaan di Singapura, Indonesia, Filipina, dan Jepang setuju jika faedah paling besar yang dipunyai 5G ialah kompetensinya dalam menggerakkan diwujudkannya alih bentuk digital dan beragam program digital.

Tetapi harus diingat vbahwa mengaplikasikan 5G jadi rintangan yang besar dan dapat menyebabkan kekuatan gempuran cyber yang semakin besar. Swasta sebagai faksi yang sediakan infrastruktur wajib melakukan pendekatan yang lain dalam membuat desain dan melangsungkan konektivitas 5G supaya tipe gempuran yang serupa pada 3G dan 4G tidak terulang lagi.

3. WFH terus akan dilaksanakan

Wabah COVID-19 sekarang ini menggerakkan pegawai untuk lakukan tugas dari rumah yang selanjutnya menggerakkan alih bentuk digital. Sean menjelaskan, pengalama mengaplikasikan kerja dari rumah sepanjang 8 bulan akhir membuat banyak beberapa perusahaan pikirkan langkah supaya pegawai mereka masih tetap aman kerja di rumah.

Karena itu memberikan dukungan hal itu, salah satunya teknologi yang diaplikasikan ialah cloud computing. Keperluan akan piranti mahal dengan daya komputasi yang besar mulai menyusut. Sean menjelaskan, menyusutnya keperluan itu selanjutnya diganti dengan desktop tervisualisasi.

Desktop tervisualisasi yang disebutkan Sean juga bisa menolong perusahaan untuk menyiapkan piranti tersambung yang lebih simpel, dan memungkinkannya pegawai untuk terhubung program dan sumber daya yang diperlukan secara online.

Tetapi sayang, beberapa dari jalan keluar ini masih memercayakan teknologi lama seperti VPN (Virtual Privat Network) yang tidak konstan, alat token fisik, sampai kunci gembok digital berbasiskan teknologi yang memanglah tidak direncanakan untuk memberikan dukungan sambungan secara berbarengan.

Teknologi lama yang dihandalkan ini bahkan juga salah satunya cuman jadi jalan keluar sebentar. Disamping itu, teknologi lama ini dipandang terlampau kompleks untuk beberapa pegawai yang tidak memahami imbas yang disebabkannya pada keamanan cyber.

Sean juga menerangkan, penting untuk membuat desain ulangi secara keseluruhan langkah pegawai tersambung. Membuat desain ulangi langkah pegawai tersambung ini menurut dia bisa memotong kompleksitas keamanan cyber berkaitan dengan peraturan Bring Your Own Komputer (BYOC) yang saat ini jadi sebuah kelaziman untuk tingkatkan efektivitas dan efektvitas jaringan.

4. Penetratif cloud bertambah

Peralihan besar ke cloud computing tak lagi dilaksanakan cuman untuk memberikan dukungan pekerjaan fundamental seperti e-mail. Jumlahnya aktivitas yang divirtualisasikan pada 2021 kedepan, menggerakkan perusahaan untuk lakukan inspeksi kembali pada mekanisme keamanan di lingkungan cloud yang dipakai.

Kontrol keamanan jaringan memang jadi bagian utama untuk memberikan dukungan keamanan cloud, tapi perusahaan perlu perkuat kontrol keamanan ini dengan susunan tambahan. Ini khususnya di cakupan pengendalian identitas dan management akses, bersamaan dengan bertambahnya skalabilitas pada pemakaian cloud di perusahaan.

Kekeliruan yang terjadi pada komposisi identitas banyak diketemukan di account cloud. Kekeliruan ini memperlihatkan ada resiko keamanan yang besar untuk organisasi yang bahkan juga bisa memengaruhi semua lingkungan cloud dalam sekejap.

Oleh karena itu, team keamanan perusahaan harus bekerja bisa lebih cepat dan sanggup menyesuaikan dengan kecepatan yang didatangkan oleh teknologi cloud computing. Jika team keamanan lamban dalam memperhitungkan resiko keamanan ini di 2021, jumlah liabilitas dicemaskan akan ada lebih beberapa dari yang diprediksi.

Empat rumor yang diprediksikan Palo Alto Networks pada 2021 itu jadi hal yang penting jadi perhatian oloeh perusahaan yang besar mengaplikasikan cloud untuk memudahkan implementasi kerja di rumah dengan kecepatan yang bagus. Resiko keamanan yang ada harus dapat diatasi secara baik saat sebelum masuk tahun 2021.